A. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia saat ini ditandai dengan perkembangan zaman yang semakin pesat sehingga menjadi sebuah kebutuhan bagi semua orang dalam kehidupan sehari-hari, seperti Handphone, Internet, Laptop, dll. Kehadiran ICT pun telah masuk dalam dunia pendidikan dan selalu ada peningkatan pemanfaatan ICT termasuk untuk kepentingan mengajar. Dengan adanya peningkatan pemanfaatan itu tentunya akan ada dampak negatif dari ICT itu sendiri. Namun, hal ini diseimbangi dengan adanya peningkatan kualitas yang signifikan pada pembelajaran dan pengajaran yang memanfaatkan ICT. Hal ini selaras dengan penelusuran UNESCO (2013), yaitu terdapat 5 manfaat ICT dalam pendidikan : 1) mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan, 2) meningkatkan kesetaraan pendidikan, 3) meningkatkan mutu pembelajaran, 4) meningkatkan profesionalisme guru, dan 5) meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pendidikan (Ismartoyo & Haryati, 2016).
Tak hanya itu penggunaan ICT dalam pendidikan memiliki tujuan, yaitu 1) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; 2) meningkatkan brand image; 3) meningkatkan kepuasan siswa; 4) memperbaiki competitive positioning; 5) memperluas basis siswa; 6) meningkatkan pendapatan; 7) meningkatkan kualitas pelayanan; 8) mengembangkan produk dan layanan baru; dan 9) mengurangi biaya operasi. Oleh karena itu, sebagian besar pendidikan di Indonesia telah memanfaatkan / menggunakan ICT dalam pembelajaran. TIK dalam pembelajaran dapat di bagi atas dua peran, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran berbentuk slide power point; (2) sebagai media pembelajaran mandiri atau e-Learning. Melalui e-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu (Budiana, H, Sjafira, N & Bakti, 2015).
Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi, dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Dalam matematika ICT ini sangat membantu, kerumitan materi yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan ICT berbantuan media. Media juga mampu mewakili apa yang kurang mampu diucapkan oleh guru melalui kata-kata. Bahkan materi yang abstrak dapat disederhanakan melalui media (Zain, 2002).
Kehadiran media memiliki peran yang penting dalam proses pembalajaran matematika yang objek kajiannya bersifat abstrak terutama materi yang dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Salah satu materi yang sangat terbantu oleh adanya ICT ialah Geometri. Melalui bantuan media, siswa mampu menghasilkan gambar-gambar dan konstruksi yang akurat, memanipulasi figur-figur, mengamati pola-pola (dengan visualisasi), dan mengembangkan dugaan-dugaan dan bukti-bukti informal. Salah satu software yang dapat digunakan untuk pembuatan media pembelajaran geometri adalah Cabri.
B. PEMBAHASAN
Dalam portofolio ini, akan dibahas beberapa produk ICT yang telah dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang telah berkembang pesat, seperti dalam facebook, instagram, twitter, youtube, dan blog. Berikut adalah berbagai contoh produknya.
1. Facebook (Akun : Nadia Putri)
Facebook diluncurkan pertama kali pada Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg dan saat ini facebook adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Facebook menjadi salah satu media sosial yang paling popular saat ini karena penggunanya setiap hari bertambah dari waktu ke waktu (Hidayat, Suryantoro, & Wiratama, 2017). Berikut beberapa produk yang saya gunakan dalam pembelajaran matematika melalui facebook :
2. Instagram (Akun : nadyap57_)
Masyarakat Indonesia mengikuti perubahan media, terutama media online, yaitu media sosial membuat mereka mendapatkan informasi secara cepat melalui berbagai macam akun di media sosial. Instagram masuk ke dalam 10 aplikasi media sosial yang terpopuler digunakan di Indonesia. Mudahnya cara penggunaan aplikasi Instagram membuat pengguna menjadikan Instagram sebagai media informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Saat ini terdapat beberapa akun Instagram yang memberikan banyak informasi kepada penggunanya seperti akun make up tutorial, akun online shop, bahkan akun pembelajaran (Ayutiani & Putri, 2018). Berikut merupakan beberapa produk yang digunakan dalam pembelajaran matematika melalui instagram
3. Twitter (Akun : @nadyap57)
Saat ini media konvensional seperti koran ataupun radio bukanlah menjadi unggulan lagi bagi seseorang yang ingin mendapatkan berita terbaru. Hadirnya media baru saat ini seakan membuat pamor dari koran dan radio menjadi tergeserkan. Sebut saja twitter, sebuah media baru berjenis micrblogging yang bisa memberikan kita kemudahan untuk mendapatkan berita secara cepat dan singkat saat ini (Harrera, 2016).
Seseorang akan merasa tercukupi kebutuhan akan rasa keingin tahuannya dengan menggunakan media microblogging twitter ini. Microblog sendiri adalah bentuk blog yang membatasi ukuran setiap postnya. Sebagai salah satu media sosial penyedia layanan microblog, maka twitter memberikan fasilitas penulisan pesan yang hanya dapat menampung 140 karakter (Zarrella, 2010).
Kehebatan twitter inilah yang tidak jarang dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk memudahkan melakukan pekerjaannya, sebagai contoh seorang guru yang menggunakan twitter sebagai media untuk membagikan pembelajaran ataupun motivasi kepada guru. Berikut beberapa produk pembelajaran matematika yang saya digunakan dengan menggunakan twitter :
4. Youtube (Channel : Nadya PST)
Youtube merupakan salah satu bentuk media sosial berbasis video yang mulai naik daun sejak 5 tahun yang lalu. Dilansir dari statistik dalam situsnya sendiri, Youtube memiliki lebih dari satu milyar pengguna yang merupakan hampir sepertiga semua pengguna internet. Hingga Maret 2015, pembuat konten di Youtube sudah mengunggah 10.000 video, karena membuat akun atau channel di Youtube dan meraih pelanggan atau penayangan bisa menghasilkan uang. Lama kelamaan, makin banyak orang membuat akun Youtube yang membuka kesempatan sebagai lapangan pekerjaan. Tiap hari pengguna Youtube bisa menonton ratusan juta jam video dan menghasilkan miliaran kali penayangan (David, Sondakh & Harilama, 2017).
Youtube menjangkau pemirsa rata-rata berusia 18 sampai 34 tahun. Beragam konten video bisa diakses dalam Youtube, mulai dari musik, film, berita dan informasi, olahraga, gaya hidup, gaming, dan vlog. Vlog atau Video Blog, sesuai namanya adalah blog berbentuk video. Lebih jelasnya lagi, vlog adalah satu video berisi mengenai opini, cerita atau kegiatan harian yang biasanya dibuat tertulis pada blog.
5. Blog (The Adventure of Mathematics “www.nadyap57.blogspot.com”)
Perkembangan internet yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan prestasi belajar siswa yaitu belajar melalui media alternatif Blog. Blog atau web pribadi dapat menyimpan materi-materi atau bahan ajar yang relevan dengan bidang kita. Guru dapat membuat blog dan mengisinya dengan berbagai informasi yang bersentuhan dengan kegiatan pembelajaran. Beberapa informasi yang dapat diunggah di antaranya kisi-kisi materi pembelajaran, kisi-kisi soal ulangan, materi pelajaran, tugas siswa, dan lain-lain. Dengan kata lain, blog ini dapat dijadikan media pembelajaran alternatif (Santoso, 2016).
Media pembelajaran melalui blog memiliki banyak keuntungan. Misalnya, siswa dapat belajar materi lebih lengkap, waktu yang lebih lama, dan tentunya suasana yang lebih menyenangkan. Siswa dapat belajar di mana pun dan kapan pun, yang tentunya berbeda dengan pembelajaran konvensional selama ini berupa tatap muka di kelas. Blog adalah salah satu hal yang banyak digunakan orang dalam menyebarkan pembelajaran, berikut beberapa produk yang digunakan dalam blog :
C. PENUTUP
Reformasi pembelajaran dibutuhkan untuk melakukan pembaruan sistem pembelajaran konvensional yang dinilai sudah usang dan tidak relevan dengan dinamika perubahan zaman yang semakin cepat dan intensif. Dinamika perubahan itu dipacu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga sistem pendidikan lama dianggap tidak lagi mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan zaman baru.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kini dapat dimanfaatkan untuk mempermudah guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Guru dapat memberikan pembelajaran apapun itu sekalipun hanya berupa motivasi karena di zaman sekarang ini setiap anak dapat dipastikan memiliki akun media sosial seperti facebook, instagram, twitter, youtube, dan google (untuk mengakses blog).
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika kemajuan ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Teknologi (ICT) dalam proses pembelajaran makin dipahami dan disadari karena siswa dapat belajar “dari” teknologi dan “dengan” teknologi (constructivist learning tools). Teknologi juga memberikan kesenangan, kemudahan, dan kecepatan dalam belajar, dan melibatkan siswa dalam kecanggihan dan kemutakhiran teknologi (advanced skill).
DAFTAR PUSTAKA
Ayutiani, N, D & Putri, S, P, B. (2018). Penggunaan akun instagram sebagai media informasi wisata kuliner. Profesi Humas, 3(1), 39-59.
Budiana, H. R, Sjafirah, N. A, & Bakti, I. (2015). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran bagi para guru smpn 2 kawali desa citeureup kabupaten ciamis. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 4(1), 59-62.
David, R, E., Sondakh, M., Harilama, S. (2017). Pengaruh konten vlog dalam youtube terhadap pembentukan sikap mahasiswa ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan politik universitas sam ratulagi. E-Journal “Acta Diurna”, 6(1).
Harrera, P, E, A. (2018). Pemanfaatan media sosial twitter oleh Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo telah sesuai dengan fungsi utama media massa. The Messenger, 8(2), 52-60.
Hidayat, S., Suryantoro, H & Wiratama, J. (2015). Pengaruh media sosial facebook terhadap perkembangan e-commerce di Indonesia. Jurnal Simetris, 8(2), 415-420.
Ismartoyo & Haryati, Y. (2016). Pemanfaatan ict dalam pembelajaran matematika pada anak usia dini di era digital. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) VIII. Universitas Terbuka Convention Center, Jakarta : Repository UT.
Zain, S. B. (2002). Strategi belajar mengajar . Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.
Zarrela. (2010). The social media marketing book. Jakarta, Indonesia: PT Serambi Ilmu Semesta.
Berikut saya lampirkan PDFnya :https://www.luminpdf.com/viewer/5df0522cd7b6c70019340a72